MORFOLOGI dan ANATOMI CACING TAHAH
ANATOMI CACING TANAH
- Mulut. Yang ada dibawah prostomium
- Faring. Faring cacing berotot untuk dapat menarik dan menelan makanannya.
- Esophagus(kerongkongan). Yaitu sebuah saluran sempit yang menghubungkan faring dengan tembolok.
- Tembolok. Merupakan penyimpanan sementara bagi makanan.
- Ampela atau empedal. Untuk menggiling makanan dengan bantuan butiran-butiran tanah.
- Anus. Merupakan alat pelepasan sisa makanan.
- Kelenjar-kelenjar. Ada tiga pasang yang duduk berhadapan disepanjang esophagus yang fungsinya untuk menetralkan makanan yang mengandung asam.
- Usus. Disinilah pencernaan makanan berlangsung dan penyerapan sari-sari makanan.
Cacing merupakan hewan pemakan buangan sampah. Makanan ini masuk ke dalam mulut bersama dengan butiran-butiran tanah. Butiran-butiran tanah ini membantu dalam proses pencernaan. Pencernaan dan penyerapan sari makanan ini terjadi di dalam usus.
Keterangan:
- Tiflosol. Berbentuk tabung yang ada di dalam tabung lain, yaitu usus. Dengan demikian permukaan usus diperluas sehingga mampu mencerna makanan yang lebih baik.
- Usus. Di dalam usus terjadi proses pencernaan makanan.
- Selom yaitu rongga tubuh.
- Dinding tubuh
- Ruas tubuh
JANTUNG CACING
Jantung cacing disebut jantung berpasangan. Letaknya ada dibagian depan (anterior) dari tubuh. Jantung berpasangan berfungsi memompa darah, beredar ke seluruh tubuh. Hal ini dimungkinkan karena :
- Lingkar-lingkar aorta atau nadi, yang ditunjukkan oleh angka 7,8,9,10 dan 11. Lingkar-lingkar aorta ini digerakkan oleh otot jantung yang berkontraksi dengan mengembang dan mengempis.
- Pembuluh darah punggung atau pembuluh darah dorsal. Berfungsi untuk mengalirkan darah masuk ke dalam jantung.
- Pembuluh darah bagian perut atau pembuluh darah ventral. Berfungsi mengangkut darah agar beredar ke seluruh tubuh.
- Esophagus. Berfungsi menggerakkan makanan agar masuk ke tembolok.
PEREDARAN DARAH
System peredaran darah pada cacing sangat pelik. Cacing memiliki 5 pasang jantung, masing-masing terletak pada segmen atau ruas tubuh ke 7 hingga ke 11. Cacing juga memiliki beberapa pembuluh darah besar dan pembuluh darah kecil serta pembuluh kapiler yang jumlahnya lebih banyak lagi. Setiap ruas tubuh cacing dilalui sepasang jaringan pembuluh-pembuluh darah. Satu jaringan disebelah kiri dan pasangannya disebelah kanan tubuh.
Keterangan :
- Pembuluh vena usus. Mengalirkan darah dari usus.
- Pembuluh vena parital. Mengalirkan darah dari ruas tubuh.
- Pembuluh arteri usus. Mengalirkan darah ke usus.
- Pembuluh arteri parital. Mengalirkan darah ke ruas tubuh.
- Saluran syaraf lateral. Menuju ke tiap ssaluran tubuh.
- Urat syaraf atau trunkus saraf mengirimkam pulsa, yaitu semacam “perintah” dari otak ke ruas tubuh.
- Cabang saluran saraf. Merupakan bagian dari susunan saraf.
- Pembuluh darah dorsal
- Usus
- Pembuluh darah ventral
- Urat saraf
ALAT-ALAT EKSKRESI
Seperti pada hewan lain, cacing juga mempunyai alat pembuangan zaz-zat sisa yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat sisa ini berupa benda padat, cair, dan gas. Zat sisa padat dikeluarkan melalui anus. Zat sisa cair dan sebagian yang berupa gas dibuang melalui rongga tubuh atau selom. Ini dilakukan oleh alat ekskrit berupa lingkar-lingkar pembuluh yang disebut nefridium. Nefridium ini terdapat pada ruas-ruas tubuh, kecuali pada 3 ruas yang terakhir, dan setiap ruas memiliki sepasang nefridium. Pada ruas-ruas tubuh yang ada di bagian belakang, nefridium ini mudah dilihat.
Di bagian agah punggung (Dorsal) :
- Nefridium bertugas untuk membuang zat sisa cair dari rongga tubuh.
- Pembuluh darah dorsal
- Tiflosol
- Usus
- Dinding tubuh
- Rongga tubuh
- Lubang pori-pori.
Zat sisa cair digerakkan oleh rambut-rambut getar masuk ke dalam gelembung, dan mengalir ke luar tubuh melalui lubang pori.
Di bagian arah perut :
- Gelembung berambut getar. Ujung dari nefridium, rambut-rambut getar bertugas menggerakkan cairan tubuh agar masuk ke dalam nefridium.
- Pembuluh darah ventral
- Urat saraf lateral atau urat saraf samping
- Cabang urat saraf bawah
- Urat saraf
- Cairan di dalam rongga tubuh.
ALAT-ALAT REPRODUKSI
Untuk berkembang biak, cacing memiliki alat-alat kelamin. Alat kelamin jantan menghasilkan sel-sel sperma, sedangkan alat kelamin betina menghasilkan zigota, yang kelak akan melahirkan hewan baru. Pada setiap ekor cacing kedua-dua alat kelamin itu, baik jantan atau betina ada di dalam tubuh yang biasanya disebuthermaprodit.
Beberapa bagian dari alat-alat kelamin itu terletak tersembunyi di antara alat-alat tubuh lainya. Agak sukar untuk melakukan penelitian dengan cara pembedahan biasa. Alat-alat kelamin ini terletak di bagian tubuh antara ruas ke 9 hingga ruas ke 15. Alat kelamin betina terdiri dari sepasang ovaria yang terletak pada ruas ke 8. Sepasang oviduct yang berhubungan dengan suatu saluran terbuka bersilia pada ruas ke 15 kemudian oviduct membesar pada kantung telur dan ruas ke 14 dan kemudian terbuka sebelah luar. Kecuali itu terdapat sepasang receptaculum seminalis atau spermatheca pada ruas ke 9 dan ke 10. Alat jantan terdiri atas dua testis yang berbentuk menjari pada ruas ke 10 dan ke 11. Dan vasa diferensia sebagai kelanjutan saluran yang bersilia dan menuju ke arah luar pada ruas ke 15. Sepasang vesikula seminalis terdapat pada ruas ke 9-10 atau 11-12 dan dua pusat reservoir. Pembuahan sendiri tak akan terjadi tetapi selalu bersilang, yakni pada waktu dua hewan mengadakan kopulasi. Dua cacing tanah akan bersatu dengan membuat sabuk coccon yang berasal dari zat perekat yang dikeluarkan oleh kelenjar di daerah klitellium.
Alat kelamin jantan
- Kantung sperma
- Kantung testes, tempat membuat sel-sel sperma
- Kantung penyimpanan. Untuk menyimpan sel-sel sperma yang belum dikeluarkan
- Saluran sperma
- Lubang kutikula, melalui lubang kutikula ini sel-sel sperma mangalir keluar pada waktu dua ekor cacing “kawin”
Alat kelamin betina
- Ovarium, tempat dihasilkan sel-sel telur
- Corong sel telur
- Kantung telur
- Saluran sel telur
- Lubang kutikula, melalui lubang ini sel telur mengalir keluar sewaktu dua ekor cacing “kawin”
OTAK dan SARAF
Otak cacing merupakan pusat sel-sel saraf, yang merupakan coordinator segala aktivitas. Otak cacing tanah dihubungkan dengan urat saraf ventral kembar. Otak beserta saluran batang saraf bercabang-cabang menjadi susunan saraf, menuju ke seluruh ruas-ruas tubuh. Setiap rangsangan dari luar pada setiap ruas tubuh, akan diteruskan ke ruas-ruas tubuh yang lain, kepada otot-otot dan satae. Inilah yang memungkinkan cacing bergerak mundur dan bersembunyi ke dalam liangnya.
v Sisi bagian perut (ventral) :
- Otak kedua atau ganglion subfarings terletak dalam ruas tubuh ke-IV di bawah farings.
- Ganglion ruas merupakan pusat badan-badan sel saraf
- Saraf ruas tubuh utama merupakan cabang trunkus saraf atau batang saraf
v Sisi bagian arah punggung (dorsal) :
- Prostomium
- Ganglion serebral atau ganglion subfarings, terletak dalam ruas tubuh ke III di bagian atas farings agak ke samping kanan dan kiri secara berpasangan.
- Farings
- Trunkus sirkumfarings atau urat saraf lingkar farings, berpasang-pasang, menghubungkan ganglion serebral dengan otak kedua bawah.
- Batang saraf ventral kembar, terletak di sepanjang tubuh.
Sumber : http://lailyyainun.wordpress.com/2013/06/28/cacing-tanah-lumbricus-terrestris/
No comments:
Post a Comment