OSN 2015

Monday, May 5, 2014

Mikroskop

Pengertian Mikroskop
         
          Mikroskop
 (bahasa Yunani : micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat organisme yang sangat kecil (mikroorgaisme) yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut Mikroskopi, dan kataMikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Macam-macam Mikroskop

  • Mikroskop Cahaya
              Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler).
     
  • Mikroskop Stereo
              Mikroskop stereo
     merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi.
  • Mikroskop Elektron
              Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya.
  • Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)
             Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atauAntigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar.
    Bagian-bagian Mikroskop 
  • Mikroskop Monokuler

  • Mikroskop Binokuler

Keterangan

1. Eyepiece / oculars (lensa okuler)
2. Revolving nosepiece (pemutar lensa objektif)
3. Observation tube (tabung pengamatan / tabung okuler)
4. Stage (meja benda)
5. Condenser (Kondensor)
6. Objective lense (lensa objektif)
7. Brightness adjustment knob (pengatur kekuatan lampu)
8. Main switch (tombol on-off)
9. Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter)
10. Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar)
11. Specimen holder (penjepit spesimen)
12. Illuminator (sumber cahaya)
13. Vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal)
14. Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal)
15. Coarse focus knob (sekrup fokus kasar)
16. Fine focus knob (sekrup fokus halus)
17. Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler)
18. Condenser adjustment knob (sekrup pengatur kondenser)

1. Bagian Mekanik terdiri atas:

  1. Statip/ tangkai/ lengan mikroskop
  2. Tabung
  3. Revolver/ pengatur fokus
  4. Alas/Kaki
  5. Penjepit/ klep
  6. Sekrup penggeser objek
  7. Meja benda
2. Bagian Optik terdiri atas:

  1. Lensa Okuler
  2. Lensa objektif
  3. Diafragma
  4. Kondensor
  5. Cermin
Fungsi-fungsi Bagian Mikroskop
  • Tubus/ Tabung mikroskop  : Tabung kosong yang dapat di naik turunkan untuk mengatur fokus
  • Lensa Obyektif : Lensa yang terletak di bawah tabung mikroskop dan dekat dengan benda yang akan diamati
  • Lensa Okuler : Lensa yang terletak di atas tabung mikroskop dan dekat dengan mata pengamat.
  • Revolver : Bagian yang dapat diputar utnuk memilih ukuran lensa obyektif
  • Makrometer (pemutar kasar) : tombol pengatur fokus bayangan dengan menaik turunkan tabung mikroskop dengan cepat.
  • Mikrometer (pemutar halus) : tombol pengatur fokus bayangan dengan menaik turunkan tabung mikroskop dengan sangat lambat.
  • Lengan mikroskop : bagian yang di pegang saat mikroskop akan di pindahkan.
  • Meja preparat : untuk meletakkan preparat yang akan di amati
  • Penjepit obyek : Untuk menjepit preparat agar preparat tidak bergeser
  • Diafragma : mengatur banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan.
  • Kondensor : Mengatur intensitas cahaya
  • Cermin : mengarahkan cahaya agar bisa masuk ke diafragma dan kondensor
  • Kaki mikroskop : Bagian paling bawah untuk mengokohkan kedudukan mikroskop.

CARA PENGGUNAAN MIKROSKOP
  1. Mengatur posisi mikroskop : Mikroskop diletakkan di tempat yang datar menghadap ke jendela bila perlu diberi alas dari bahan yang tidak licin supaya mikroskop tidak mudah tergeser dan posisi meja benda harus tetap datar.
  2. Mengatur cahaya :
1) Pemilihan sumber cahaya Sebaiknya dipakai sumber cahaya dari sinar matahari, bila cahayanya sangat kurang dapat dipakai lampu listrik sebagai sumber cabaya. Bila cahaya kurang, dipakai cermin dengan sisi cekung sedangkan bila cabaya cukup/terang dipakai cermin dengan sisi datar. Bila cabaya terlalu terang, dipakai filter.
2) Mengatur cahaya : Aturlah posisi cermin sedemikian rupa hingga cahaya masuk ke kondensor, bila iris diafragma sampai maksimal, naikkan kondensor, letakkan secarik kertas putih di antara lensa bagian atas kondensor sehingga bayang pada kertas putih yang terlihat adalah bola lampu yang dikelilingi oleh lingkaran dari cahaya.
  1. Mengatur kondensor :
1) Letakkan kaca objek tanpa kaca penutu atas meja spesimen. Turunkan kondensor dan buka iris .diafragma: Lihat dengan pembesaran yang paling kecil (lOx, l5x) kemudian lihat melalui okuler dan fokuskan.
2) Tutup diafragma sehingga akan terlihat lingkaran cahaya yang buram oleh cincin gelap.
3) Naikan kondensor pelan-pelan sampai tepi lingkaran terlihat tajam.
4) Bila perlu atur cermin sampai lingkaran cahaya tepat di tengah.
5) Dengan memutar sekrup kondensor atur , lingkaran cahaya agar terletak tepat di tengah lapangan penglihatan.
d. Cara mengatur diafragma : Diafragma dibuka seluruhnya, pindahkan okuler, dan lihat pada kaca objek maka akan terlihat lingkaran cahaya pada keliling lapangan penglihatan. Tutup diafragma pelan-pelan sampai lingkaran terang terlihat 2/3 nya.
e.   Cara mengatur lensa okuler : Pilih lensa okuler pembesaran 5x atau 6x akan memberikan hasil yang lebih baik besaran yang lebib besar dan di atas akan menghasilkan gambar yang tidak jelas, sinar akan yang hilang/lolos.
f. Cara memfokuskan objek :
   1) Memakai pembesaran 10 x atau 40 x.
a) Aturlah lensa objek sedekat mungkin dengan objek.
b) Naikkan lensa objektif atau turunk: benda secara berangsur dengan menggunakan sekrup kasar sampai bayangan jelas pada okuler.
c) Atur dengan sekrup balus sampai gambar yang jelas.
d) Jarak antara lensa objektif dengi objek :
- Pembesaran 10x: 5-6 mm
- Pembesaran 40x : 0,5-1,5 mm
          2) Memakai pembesaran 100 x.
a) Kaca objek yang dipergunakan harus kering.
b) Letakkan 1 tetes minyak immersi pada kaca objek tersebut.
c) Turunkan lensa objektif sampai mengenai minyak imrnersi atau anisol, usahakan tidak menyetuh kaca objek (bisa pecah).
d) Lihat melalui lensa okuler dan atur skrup : halus sampai terlibat gambar dengan jelas.
e) Jarak antara lensa objektif pembesaran 100 x dengan kaca objek : 0,15 -0,20 mm


1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai !
2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi ‘klik’ pada revolver.
3. Aturlah cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda!
5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar
obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler.
Untuk mempertajam / memfokuskan putarlah pemutar halus !
6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
Untuk mengatur fokus, lakukan hal yang sama dengan nomor 5.
Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpanlah kembali ke dalam lemari atau pada tempat yang tidak lembab.
CARA MEMBERSIHKAN MIKROSKOP
MENCAKUP LENSA OBYEKTIF DAN LENSA OKULER
Prosedur dibawah ini dimaksudkan untuk membantu perawatan rutin dan sederhana pada bagian optikal dan mekanikal mikroskop cahaya. Prosedur ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan petunjuk perawatan yang telah ada pada setiap model mikroskop. Perawatan rutin mikroskop sangat disarankan untuk menjaga kinerja dan mengurangi kemungkinan kerusakan pada mikroskop. Secara umum dalam keaadaan normal. Mikroskop cahaya dapat bekerja secara optimal selama 200 jam penggunaan.
a. Persiapan
1) Pilihlah tempat yang cukup luas dan datar sehingga alat, buku petunjuk, dan bagian mikroskop yang dibersihkan dapat diletakan secara sistematik dan terjangkau.
2) Bersihkan tempat tersebut dari bahan yang dapat mengganggu atau merusak mikroskop
3) Cawan petri adalah tempat yang ideal untuk meletakan bagian - bagian kecil dari mikroskop yang akan dibersihkan
4) Baca dengan teliti buku petunjuk dan pastikan alat-alat yang dibutuhkan telah tersedia.
5) Sebagian mikroskop memiliki bagian mekanikal yang cukup rumit sehingga apabila tidak yakin dapat melakukan perawatannya cukup lakukan untuk bagian optikalnya saja.
b. Perawatan dasar
1) Langkah yang paling penting dalam perawatan mikroskop adalah mencegah kerusakan. Dimana prosedur yang baik mengenai membawa, menangani, menggunakan dan menyimpannya adalah yang terpenting untuk menghindari kerusakan pada mikroskop.
2) Jaga mikroskop agar selalu tertutup dengan plastik penutup bila tidak digunakan walaupun disimpan didalam lemari tertutup.
3) Jangan pernah menyimpan mikroskop tanpa lensa okuler atau penutup tabung okuler
4) Setelah selesai menggunakannya dengan lampu listrik, padamkan lampu dan diamkan beberapa menit dengan tetap tersambung pada saluran listrik untuk proses “cooling down” yang bermanfaat untuk mengoptimalkan penggunaan lampu mikroskop.
5) Apabila menggunakan minyak emersi, bersihkan lensa obyektif sebelum penyimpanan
6) Jangan simpan mikroskop didekat zat kimia yang bersifat korosif
c. Perawatan Bagian Optikal
Membesihkan lensa:
- Permukaan semua lensa terbuat dari kaca lunak dan sangat mudah tergores
- Jangan gunakan benda tajam dan keras atau zat abrasive untuk membersihkan lensa
d. Permukaan lensa okuler dan obyektif :
1) Gunakan sikat halus dan aspirator untuk membersihkan debu dan kotoran
2) Bersihkan permukaan lensa dengan kertas lensa/kain halus yang sudah diberi cairan khusus dengan gerakan memutar lalu keringkan menggunakan kain halus kering dengan gerakan memutar
3) Selalu bersihkan segera minyak emersi dari permukaan lensa obyektif setelah digunakan
4) Apabila ada sisa minyak emersi yang mengering bersihkan menggunakan kertas lensa yang diolesi Xylene lalu dengan kertas lensa yang diolesi alkohol
5) Untuk menentukan lensa mana yang perlu dibersihkan, cari lapangan pandang pada sebuah kaca obyek yang bersih, lalu putar lensa okuler atau obyektif satu per satu, apabila kotoran yang terlihat ikut berputar maka kotoran itu berada dilensa tersebut
e. Lensa Obyektif:
1) Selalu gunakan kertas lensa/kain halus
2) Lepaskan obyektif dari bagian hidung mikroskop bila masih terlihat kotoran setelah permukaan obyektif dibersihkan.
3) Bersihkan bagian dalam lensa dengan cara yang sama seperti membersihkan bagian permukaannya. Membuka bagian tengah lensa obyektif hanya boleh dilakukan oleh teknisi yang sudah terlatih dan memilik ijin.
f. Proses Pembersihan Mikroskop:
1) Membersihkan Eyepiece’s ( lensa okuler )
a) Tiup dengan perlahan guna menghilangkankan debu sebelum menyeka lensa
b) Bersihkan lensa mata/lensa okuler dengan cotton swab yang telah dibasahi dengan larutan pembersih lensa
c) Bersihkan dengan gerakan memutar
d) Seka lensa okuler dengan kertas lensa (lens paper)
e) Jika diperlukan ulangi pembersihan cara kering
2) Membersihkan Lensa Objektif
a) Melembabkan lens paper dengan larutan pembersih
b) Menyeka dengan lemah-lembut dengan gerakan melingkar dari dalam ke luar
c) Menyeka dengan tisu kering atau dengan lens paper
3) Membersihkan Stage Mikroskop
a) Menyeka stage mikroskop menggunakan larutan pembersih yang dibasahi pada kain halus
b) Keringkan stage secara menyeluruh
c) Ulangi langkah-langkah diatas, jika diperlukan
4) Membersihkan Badan Mikroskop
a) Lepaskan steker mikroskop dari sumber tegangan
b) Basahi kapas penyeka dengan larutan pembersih
c) Seka badan mikroskop guna memindahkan debu, kotoran, dan minyak
d) Ulangi langkah 1–3, jika diperlukan
5) Membersihkan Kondensor
a) Melepas steker mikroskop dari sumber tegangan
b) Bersihkan kondensor dan lensa auxiliary dengan menggunakan lint-free cotton swabs yang terlebih dahulu dilembabkan dengan larutan pembersih lensa.
c) Seka dengan kain penyeka kering
CARA PENYIMPANAN MIKROSKOP DENGAN BAIK
  1. Cara Penyimpanan: Mikroskop disimpan dalam lemari tertutup yang dihangatkan dengan lampu listrik 10 watt agar suhu dalam lemari lebih tinggi 5o C daripada suhu kamar. Lemari yang dapat menyimpan 1-4 mikroskop  cukup diberi 1 buah lampu saja.
b. Pemeliharaan Sehari-Hari
1) Jumlah maksimum kekuatan penerangan
2) Kebersihan
3) Bola lampu
4) Minyak emersi
5) Kabel
6) Pastikan terlindungi
c. Professional Service
1) Minimum untuk sekali dalam setahun jika mungkin
2) Masalah yang tidak bisa memperbaiki/ terlalu rumit.
d. Perbaikan Mikroskop
1) Jangan pernah membongkar mikroskop
 Bagian optikal : Lensa mata/ okuler dan objektif
 Mekanikal : Stage dan knob fokus 

Sumber :
http://misykahauliagolar.blogspot.com/2013/11/belajar-banyak-tentang-mikroskop.html

No comments:

Post a Comment